Ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya suatu amalan, di samping amalan tersebut harus sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tanpa ikhlas, amalan jadi sia-sia belaka.
Ibnul Qayyim dalam Al Fawa-id memberikan nasehat yang sangat indah tentang ikhlas, “Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaikan seorang musafir yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa.”
Hudzaifah Al Mar’asiy mengatakan, “Ikhlas adalah kesamaan perbuatan seorang hamba antara zhohir (lahiriyah) dan batin.”
Allah akan senantiasa menolong kaum muslimin karena keikhlasan sebagian orang dari umat ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya “Allah akan menolong umat ini karena sebab orang miskin, karena do’a orang miskin tersebut, karena shalat mereka dan karena keikhlasan mereka dalam beramal.”
Ibnul Qayyim dalam Al Fawa-id memberikan nasehat yang sangat indah tentang ikhlas, “Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaikan seorang musafir yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa.”
Hudzaifah Al Mar’asiy mengatakan, “Ikhlas adalah kesamaan perbuatan seorang hamba antara zhohir (lahiriyah) dan batin.”
Allah akan senantiasa menolong kaum muslimin karena keikhlasan sebagian orang dari umat ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya “Allah akan menolong umat ini karena sebab orang miskin, karena do’a orang miskin tersebut, karena shalat mereka dan karena keikhlasan mereka dalam beramal.”
Ikhlas berarti menjadikan Allah Subhanallah wa ta'ala sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan atau mengabaikan pandangan makhluk dengan cara selalu berorientasi hanya kepada Allah Subhanalah wa ta'ala.
Hal ini hanya akan dapat datang dari seseorang yang mencintai Allah Subhanallah wa ta'ala dan menggantung seluruh harapannya pada akhirat. Tidak tersisa tempat dihatinya untuk mencintai dunia. Seseorang yang dipenuhi oleh kecintaan kepada Allah Subhanallah wa ta'ala dan akhirat pasti seluruh aktivitas hariannya _mulai dari bangun tidur hingga ia tidur kembali merupakan cerminan dari cita-citanya untuk obsesi akhiratnya sehingga dilakukannya dengan keikhlasan.
Keikhlasan
hanya bisa lahir dari hati yang selalu khusyu' dan menjadikan akhirat
sebagai obsesi hidupnya. Segala kesenangan hawa nafsu serta ketamakan
terhadap dunia dan segala perhiasannya harus dipupus untuk bisa
memudahkan meraih makna keikhlasan.
Banyak orang yang telah bersusah
payah telah mengorbankan banyak hal baik materi, tenaga maupun pikiran
untuk beramal, menyangka telah melakukannya dengan keikhlasan karena
Allah subhanallah wa ta'ala. Padahal sesungguhnya ia telah
tertipu.
Sebagaimana firman Allah subhanallah wa ta'ala, yang artinya : "Dan (pada hari kiamat) jelaslah bagi
mereka dari Allah apa-apa yang belum pernah mereka perkirakan. Dan
jelaslah bagi mereka keburukan dari apa-apa yang telah mereka kerjakan.
(Az-Zumar: 47-48)
"Katakanlah, "Maukah kalian kami kabari
tentang orang yang paling merugi amalan mereka? Yaitu orang-orang yang
telah sia-sia usaha mereka di dunia, sedangkan mereka menyangka telah
mengerjakannya dengan sebaik-baiknya (Al-Kahfi: 103).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : “Sesungguhnya amal itu tergantung dari niatnya. Dan setiap orang akan memperoleh apa yang dia niatkan.”
Allah pun mengetahui segala sesuatu yang ada dalam isi hati hamba.
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya : “Katakanlah: “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui”.” (QS. Ali Imran: 29)
Dalam ayat lainnya, Allah memperingatkan dari bahaya riya’ –yang merupakan lawan dari ikhlas- dalam firman-Nya, yang artinya : “Jika kamu mempersekutukan (Rabbmu), niscaya akan hapuslah amalmu.” (QS. Az Zumar: 65)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : “Allah Tabaroka wa Ta’ala berfirman: Aku sama sekali tidak butuh pada sekutu dalam perbuatan syirik. Barangsiapa yang menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, maka Aku akan meninggalkannya (maksudnya: tidak menerima amalannya) dan perbuatan syiriknya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : “Sesungguhnya amal itu tergantung dari niatnya. Dan setiap orang akan memperoleh apa yang dia niatkan.”
Allah pun mengetahui segala sesuatu yang ada dalam isi hati hamba.
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya : “Katakanlah: “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui”.” (QS. Ali Imran: 29)
Dalam ayat lainnya, Allah memperingatkan dari bahaya riya’ –yang merupakan lawan dari ikhlas- dalam firman-Nya, yang artinya : “Jika kamu mempersekutukan (Rabbmu), niscaya akan hapuslah amalmu.” (QS. Az Zumar: 65)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : “Allah Tabaroka wa Ta’ala berfirman: Aku sama sekali tidak butuh pada sekutu dalam perbuatan syirik. Barangsiapa yang menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, maka Aku akan meninggalkannya (maksudnya: tidak menerima amalannya) dan perbuatan syiriknya.
”An Nawawi mengatakan, “Amalan seseorang yang berbuat riya’ (tidak ikhlas), itu adalah amalan batil yang tidak berpahala apa-apa, bahkan ia akan mendapatkan dosa.”
Dalam hadits lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : “Barang siapa yang menutut ilmu yang sebenarnya harus ditujukan hanya untuk mengharap wajah Allah, namun ia mempelajarinya hanya untuk mendapatkan materi duniawi, maka ia tidak akan pernah mencium bau surga pada hari kiamat nanti.”
Hanya Allah yang memberi taufik untuk berbuat ikhlas. Aamiin.........................
Semoga Bermanfaat
Love You :)
YS
Dalam hadits lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : “Barang siapa yang menutut ilmu yang sebenarnya harus ditujukan hanya untuk mengharap wajah Allah, namun ia mempelajarinya hanya untuk mendapatkan materi duniawi, maka ia tidak akan pernah mencium bau surga pada hari kiamat nanti.”
Hanya Allah yang memberi taufik untuk berbuat ikhlas. Aamiin.........................
Semoga Bermanfaat
Love You :)
YS
1 komentar:
Semoga selalu bermanfaat
Posting Komentar