Jumat, 20 Maret 2015

Ada rasa bosan saat kita membicarakan tentang sabar. Apalagi saat kita selalu diuji dengan cobaan dan musibah yang bertubi tubi dalam menghadapi hidup.
Padahal kesabaran sangat dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan kita.
Dan tiang Iman yang melekat kepada rasa optimisme ialah sabar. Tanpa kesabaran maka perasaan manusia akan setiap saat menjadi korban segala persoalan hidup yang menghimpitnya.  
Diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud yang menuturkan bahwa rasulullah saw bersabda : "kesabaran itu separuh Iman, dan keyakinan adalah Iman seluruhnya ." 
Dalam hadist lain Rasulullah saw bersabda : "Sabar dalam hubungannya dengan keimanan adalah ibarat kepala dengan tubuh ." 
Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq ra berkata : "Seandainya sabar itu berupa manusia, niscaya ia pemurah [dermawan] ." Maksud pernyataan Aisyah ialah, bahwa kesabaran itu akan kembali pada orang yang bersabar dengan membawa kebajikan yang berlimpah.  
Sabar itu ada 3 macam : 
  1. Sabar menghadapi musibah
  2. Sabar dalam menjalankan ketaatan 
  3. Sabar untuk tidak melakukan perbuatan maksiat 
     Yang tak kalah penting dan harus kita renungkan bahwa : kesabaran adalah sebagai kendaraan yang tidak pernah jatuh tersungkur. Sebaik-baiknya perbekalan adalah kesabaran menghadapi percobaan.
Kesabaran juga merupakan  kunci kelapangan, dan bertawakkal kepada Allah swt adalah kesukacitaan.
Menanti kesabaran dengan kesukacitaan adalah ibadah. Dengan kesabaran, banyak hal bisa diobati , sementara kesabaran tidak bisa diobati dengan selainnya.
     Musibah itu satu. Jika orang yang tertimpa musibah berkeluh kesah dan tidak bersabar, musibah itu menjadi dua . "Artinya, keluh kesah dan ketidak sabaran justru menambah musibah, pertama yang menimpanya, yaitu kehilangan pahala dari Allah swt yang sejatinya diberikan kepada orang- orang yang sabar. Bersabarlah ketika musibah menimpamu, karena bersabar tak membuat putus harapan. kesabaran lebih utama selama engkau berpegang dengannya, dan akan lebih baik kesabaran memenuhi dada. 
Dalam firman Allah swt : "Sebenarnya dirimul sendiri yang menganggap baik perbuatan [yang buruk] ini, maka kesabaran yang baik itulah [kesabaranku] Dan Allah sajalah yang dimohonpertolongan-Nya terhadap yang kamu ceritakan ." [QS Yusuf : 18]
Kesabaran yang baik itulah yang membuat orang bersabar dapat menahan segala penderitaan. Ia tidak mengeluh kecuali hanya kepada Allah swt.

     Sebagai manusia tentunya tidak terlepas dari emosi. Yang membedakan adalah tingkat kemampuan manusia tersebut untuk melatih kesabaran nya dan mengendalikan emosi mereka.
Terucapnya kata ikhlas perlu diwaspadai bila tidak diiringi oleh amal dan perbuatan yang sama. Oleh karenanya ulama Said Hawa dalam kitabnya Tarbiyah Ruhiyah, menguraikan kewajiban pertama bagi orang-orang yang hatinya sakit adalah terlebih dahulu memperbaiki hati mereka, dan secara terus menerus melakukan perbaikan. 
     Bagaimana caranya melatih hati yang sakit, agar mudah berbuat baik dan saling iklhlas dalam berbuat kebaikan ???
Rasulullah saw pernah bersabda : ”Sungguh iman didalam hati kalian akan usang sebagaimana usangnya pakaian. Maka mohonkanlah kepada Allah SWT supaya Dia memperbaharui iman di hati kalian !!” (HR. Thabrani). 
Dalam kesempatan yang lain Rasulullah SAW juga pernah bersabda: “Perbaharuilah keimanan kalian!” Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah! Bagaimana cara kami memperbaharui iman kami?”. Beliau menjawab:”Perbanyaklah mengucapkan la ilaha illallah” (HR. Imam Ahmad). 
     Semoga persoalah keikhlasan hati, dan hikmah yang disampaikan Rasulullah SAW menjadi contoh perbuatan yang Insya Allah dapat kita amalkan dengan istiqamah.
Kita senantiasa harus membiasakan diri atau melatih jiwanya bersabar akan memperoleh kekayaan rohani yang tiada habisnya dan bakal mendapatkan kesuksesan didunia dan akhirat.
Semoga Allah swt memasukkan kita kedalam golongan orang-orang yang sabar, orang-orang yang diridhoi-Nya
Semoga Bermanfaat
Love You :)
YS
Categories:

0 komentar:

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!