Ada rasa bosan saat kita membicarakan tentang sabar. Apalagi saat kita selalu diuji dengan cobaan dan musibah yang bertubi tubi dalam menghadapi hidup.
Padahal kesabaran sangat dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan kita.
Dan tiang Iman yang melekat kepada rasa optimisme ialah sabar. Tanpa kesabaran maka perasaan manusia akan setiap saat menjadi korban segala persoalan hidup yang menghimpitnya.
Dan tiang Iman yang melekat kepada rasa optimisme ialah sabar. Tanpa kesabaran maka perasaan manusia akan setiap saat menjadi korban segala persoalan hidup yang menghimpitnya.
Diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud yang menuturkan bahwa rasulullah saw bersabda : "kesabaran itu separuh Iman, dan keyakinan adalah Iman seluruhnya ."
Dalam hadist lain Rasulullah saw bersabda : "Sabar dalam hubungannya dengan keimanan adalah ibarat kepala dengan tubuh ."
Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq ra berkata : "Seandainya sabar itu berupa manusia, niscaya ia pemurah [dermawan] ." Maksud pernyataan Aisyah ialah, bahwa kesabaran itu akan kembali pada orang yang bersabar dengan membawa kebajikan yang berlimpah.
Sabar itu ada 3 macam :
- Sabar menghadapi musibah
- Sabar dalam menjalankan ketaatan
- Sabar untuk tidak melakukan perbuatan maksiat
Yang tak kalah penting dan harus kita renungkan bahwa : kesabaran adalah sebagai kendaraan yang tidak pernah jatuh tersungkur. Sebaik-baiknya perbekalan adalah kesabaran menghadapi percobaan.
Kesabaran juga merupakan kunci kelapangan, dan bertawakkal kepada Allah swt adalah kesukacitaan.
Menanti kesabaran dengan kesukacitaan adalah ibadah. Dengan kesabaran, banyak hal bisa diobati , sementara kesabaran tidak bisa diobati dengan selainnya.
Dalam firman Allah swt : "Sebenarnya dirimul sendiri yang menganggap baik perbuatan [yang buruk] ini, maka kesabaran yang baik itulah [kesabaranku] Dan Allah sajalah yang dimohonpertolongan-Nya terhadap yang kamu ceritakan ." [QS Yusuf : 18]
Kesabaran yang baik itulah yang membuat orang bersabar dapat menahan segala penderitaan. Ia tidak mengeluh kecuali hanya kepada Allah swt.
Kesabaran yang baik itulah yang membuat orang bersabar dapat menahan segala penderitaan. Ia tidak mengeluh kecuali hanya kepada Allah swt.
Sebagai manusia tentunya tidak terlepas dari emosi. Yang membedakan adalah tingkat kemampuan manusia tersebut untuk melatih kesabaran nya dan mengendalikan emosi mereka.
Terucapnya kata ikhlas perlu diwaspadai bila tidak diiringi oleh amal
dan perbuatan yang sama. Oleh karenanya ulama Said Hawa dalam kitabnya
Tarbiyah Ruhiyah, menguraikan kewajiban pertama bagi orang-orang yang
hatinya sakit adalah terlebih dahulu memperbaiki hati mereka, dan secara
terus menerus melakukan perbaikan.
Bagaimana caranya melatih hati yang sakit, agar mudah berbuat baik dan saling iklhlas dalam berbuat kebaikan ???
Rasulullah saw pernah bersabda : ”Sungguh iman didalam hati kalian akan
usang sebagaimana usangnya pakaian. Maka mohonkanlah kepada Allah SWT
supaya Dia memperbaharui iman di hati kalian !!” (HR. Thabrani).
Dalam
kesempatan yang lain Rasulullah SAW juga pernah bersabda: “Perbaharuilah
keimanan kalian!” Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah! Bagaimana cara
kami memperbaharui iman kami?”. Beliau menjawab:”Perbanyaklah
mengucapkan la ilaha illallah” (HR. Imam Ahmad).
Semoga persoalah
keikhlasan hati, dan hikmah yang disampaikan Rasulullah SAW menjadi
contoh perbuatan yang Insya Allah dapat kita amalkan dengan istiqamah.
Kita senantiasa harus membiasakan diri atau melatih jiwanya bersabar akan memperoleh kekayaan rohani yang tiada habisnya dan bakal mendapatkan kesuksesan didunia dan akhirat.
Semoga Allah swt memasukkan kita kedalam golongan orang-orang yang sabar, orang-orang yang diridhoi-Nya
Semoga Allah swt memasukkan kita kedalam golongan orang-orang yang sabar, orang-orang yang diridhoi-Nya
Semoga Bermanfaat
Love You :)
YS
0 komentar:
Posting Komentar